|
Posted by binsar on 17 Dec 2007 at 09:06 pm | Tagged as: Article
Ada sebuah episode South Park yang menggelitik pikiran saya mengenai Santa Klaus. Eric Cartman, seorang tokoh utama South Park sedang menghitung perbuatan baiknya agar mendapat hadiah dari Santa, dan ternyata dia perlu melakukan sebuah keajaiban untuk mendapatkan hadiah tersebut. Eric memutuskan untuk membawa natal ke Irak. Pendek cerita, Santa pun akhirnya tertangkap oleh pemerintah Saddam dan kereta rusanya ditembak jatuh karena dicurigai sebagai pesawat mata-mata Amerika Serikat. Eric meminta bantuan Yesus (versi South Park hahaha) untuk menyelamatkan Santa karena Jesus saves! Akhirnya Yesus mati tertembak karena menyelamatkan Santa, dan Santa Klaus menetapkan Natal bukan untuk memperingati dirinya melainkan untuk mengenang Yesus yang menyelamatkannya!
Belakangan ini Santa Klaus menjadi lebih penting daripada pesan Natal yang sesungguhnya yaitu berita damai sejahtera melalui peristiwa kelahiran Yesus. Karena itu episode kecil South Park ingin mengingatkan kembali dengan cara yang sarkastis bahwa Natal adalah untuk memperingati Yesus yang menyelamatkan dan bukan tentang Santa Klaus yang memberi hadiah natal!
Posted by binsar on 08 Dec 2007 at 12:04 pm | Tagged as: Article, Experience, Opinion
I’ve told you the story of my experience of working in Restaurant Selecta, now I’m going to give you a bit of analysis on the difference of woking culture in that restaurant. I’m going to use Fons Trompenaars and Charles Hampden-Turner theory on their book, Riding The Waves of Culture: Understanding Cultural Diversity in Global Business. This analysis was done in cooperation with Sally Siregar.
This restaurant is owned by a Dutch nationality, Chinese Indonesian by birth. The children of the owner are also working and even managing the restaurant. They are born as Dutch and have Dutch education, and know well what Dutch culture is. The working environment is a bit mix of two different poles in Trompenaar’s tools. Sometimes the working culture is even intertwined between the two sides. This makes the analysis on the restaurant working culture becomes interesting.
Posted by binsar on 07 Dec 2007 at 10:46 pm | Tagged as: Love
Taktik 3: Reverse Psychology
Taktik ini digunakan dengan meminjam istilah reverse psychology. Arti dari istilah ini adalah ketika kita mendorong seseorang untuk melakukan apa yang kita ingin dia lakukan dengan menyarankan arah sebaliknya. Contohnya adalah ketika kita ingin seseorang untuk melihat sesuatu, hal yang kita katakan justru adalah jangan lihat. Contoh mudah lainnya adalah ketika mengirim email dengan title ‘jangan buka’ maka kemungkinan besar orang akan membaca email itu. Dalam sebuah contoh mengenai reverse psychology di wikipedia, sebuah episode the simpons mengenai percakapan homer dengan otaknya sendiri ditampilkan di situ,
Homer’s Brain: Don’t you get it? You’ve gotta use reverse psychology.
Homer: That sounds too complicated.
Homer’s Brain: OK, don’t use reverse psychology
Homer: All right, I will!
Apa hubungannya dengan taktik mendekati perempuan? Melalui cara ini kita bisa mendekati seseorang dengan menyarankan mereka untuk tidak menyukai kita. Dalam percakapan normal anda akan mengatakan, “ah, kalo lo sih ga mungkin lah suka ama gw”, atau “kita ga mungkin lah pacaran”. Anda akan menanamkan sugesti bahwa dia tidak akan menyukai anda dengan harapan bahwa dia akan melakukan hal yang sebaliknya.
Continue reading »
Posted by binsar on 07 Dec 2007 at 10:19 pm | Tagged as: Article, Opinion
At first I was not in to this social network thingy since I have my own real life outside, let alone I’ve already got too much on my hands with my Friendster and Blog. Since I have lots of invitations from friends who are already trapped within the network, I can’t see the harm in joining. But that started the curse on me. I was ensnared and bewildered in the confusing world of Facebook. This was exactly the thing that I’m looking for, more activities that can distract me from my important writing work.
After exploring it for some time, I was pretty much addicted. I understand now why it’s the second biggest social networking site behind Myspace.com, and why it has raised interest from Microsoft to invest $240 million for just its 1,6 percent stake. Now I can see why Facebook is even more popular than porn. You don’t believe me? I can’t believe it either until I saw this article by Bill Tancer. He is working at Hitwise where they check where people age 18-24 in the US go on the internet. It turns out that porn is not no. 1 hit. For people above 25, porn is still number one, but not for the current college generation. Social network is the first hit for people in this category, followed by search engine, web based email, and shockingly … porn stands in number four.
Continue reading »
Posted by binsar on 06 Dec 2007 at 12:16 am | Tagged as: Love
Taktik 2: Dekati Orang-orang Dekatnya!
Ciri utama dari jurus ini adalah mengenali sahabat, keluarga, atau orang yang dekat dengan sang perempuan untuk bisa lebih mengenalinya. Laki-laki akan mendekati dan berusaha menjadi teman dari sahabat sang perempuan dalam rangka mencari informasi mengenai incarannya sekaligus mempromosikan dirinya. Seringkali sang laki-laki justru terlihat lebih dekat dengan sahabat daripada incarannya. Tidak jarang sang laki-laki juga rela menaruh extra effort dalam hal ini terutama dalam rangka mentraktir sang sahabat.
Continue reading »
Posted by binsar on 04 Dec 2007 at 10:09 am | Tagged as: Article, Christianity, Reflection
Tulisan berikut ini saya dedikasikan untuk seorang teman yang sedang bergumul dengan vonis dokter terhadap ayahnya. Dokter mengatakan bahwa usia ayahnya tinggal enam bulan lagi karena sakit berat yang dideritanya. Keluarga sedang mempersiapkan diri untuk menyampaikan berita ini kepada sang ayah. Hal ini menjadi pergumulan doa dan pikiran saya, dan karena itu mungkin saya bisa sedikit memberi dorongan moral melalui tulisan saya ini.
Elisabeth Kübler-Ross menulis sebuah buku berjudul “On Death and Dying” (sudah diterjemahkan oleh Gramedia) – sebuah tulisan yang mempelajari reaksi orang-orang yang menghadapi tahap-tahap terakhir dalam hidup mereka. Studinya ini diambil dari penelitian atas 200 orang pasien yang terminally ill. Lima tahap ini, sejak itu, telah menjadi tolok ukur pertolongan yang akan diberikan bagi mereka yang melalui masalah serupa.
Continue reading »
Posted by binsar on 04 Dec 2007 at 12:42 am | Tagged as: Article, Love
Have you ever kisse someone and felt really weird about it. Do you know that men and women have different agenda in kissing? I’ve read a very interesting article on kissing by Jocelyn Voo on CNN Website and I thought it might be useful for you all. Believe it or not, recent study shows that bad kissing can put a relationship to an end.
We can actually decide whether we are genetically compatible with our partner through the kiss. This is what Gordon Gallup, co-author of the study and professor of psychology at the State University of New York at Albany says, “At the moment of the kiss, there’s a very complicated exchange of information … that may tap into underlying evolved mechanisms…” further he adds, “A kiss can be a deal-breaker in terms of whether a relationship will flower or flounder, so to speak.” This means, kissing is a very complicated process of information exchange between the two and that could lead up to the decision of the future of the relationship.
Continue reading »
|
|
comments