Pelupanya Bangsaku!

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin

Posted by binsar on 15 Nov 2007 at 03:08 pm | Tagged as: Article, Indonesia, Remembrance

Seperti sudah sudah menjadi tradisi, bangsa Indonesia memiliki masalah yang bertumpuk-tumpuk, yang mana setiap masalah itu tidak pernah diselesaian, melainkan ditutup dengan masalah yang lain! Banyak kasus-kasus yang tidak terungkapkan sampai sekarang yang sepertinya sudah dilupakan. Beberapa contoh kecil di antara mereka adalah kasus Trisakti, Semanggi, Tragedi Mei 98, pembunuhan Theys, pembunuhan Munir, dan masih banyak kasus lainnya, di mana yang masih terdengar sayup-sayup sekarang adalah suara mereka yang mulai parau meminta keadilan sejarah. Kasus yang dilupakan ini bukannya tanpa akibat, keresahan sosial hingga aksi separatis menjadi ancaman laten.

Dengan memasuki sebuah era keterbukaan, kita sebenarnya berharap bahwa akan semakin banyak orang yang tertarik untuk menjernihkan angkasa kelabu yang menyelebungi sejarah Indonesia. Suasana ini seharusnya membuat semakin banyak orang tertarik akan sejarah kita dan berusaha menemukan kebenaran di tengah kacaunya pencatatan sejarah bangsa ini. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, sejak reformasi peminat bidang studi sejarah justru semakin menciut sehingga beberapa program terancam bubar. Ada apa sebenarnya dengan bangsa ini? Kenapa kita cenderung menjadi pelupa?

Continue reading »

Tagged with:  
Posted (binsar) in Article, Reconciliation, Remembrance on June-22-2007

Indonesia has faced a lot of conflicts that have to be solved in order to move forward towards a new atmosphere of peace and reconciliation. Without true reconciliation among conflicting parties, it would be difficult to go into the future together. Without true forgiveness and reconciliation, there will be prejudice, vengeance and revenge. Therefore, true forgiveness and reconciliation can only be achieved when victim and perpetrator share their stories about painful events. Having a common story enables victims and perpetrators to celebrate and reconcile, building a new identity for the future. This calls for a need for remembrance in Indonesia, which is often lacking.

The history of Indonesia has been characterized by poor human rights practices, especially during Soeharto’s 32-year regime. There have been many cases of human rights violations and many of them have accumulated without further investigation. Some of the problems that have not been completely resolved have even led to separatist movements, such as the ones in Aceh and Papua. Problems on top of problems were merely ignored…..

Continue reading »

Tagged with: