Menghadapi Badai Dalam Hidup

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin
Posted (binsar) in Christianity, Theology on February-28-2008
Ringkasan Kotbah Minggu, 24 Februari 2008

GKIN Tillburg

Markus 4:35-41

“Menghadapi Badai Dalam Hidup”

Saudara-saudara yang terkasih,

Penulis Injil Markus bercerita mengenai perjalanan Yesus seperti sebuah drama yang punya awal, klimaks cerita, dan sebuah akhir cerita. Salah satu ciri utama dari Injil Markus adalah bahwa para murid tidak pernah tahu siapa Yesus sesungguhnya sampai beberapa saat. Seperti sebuah cerita misteri, tokoh Yesus digambarkan sebagai seseorang yang tidak dimengerti oleh orang-orang yang dekat dengannya. Para murid hanya mengenalnya sebagai seorang yang bisa melakukan tindakan ajaib, mujizat, mengusir setan, tetapi tidak mengetahui identitas Yesus yang sesunguhnya. Hanya di Markus 8:27-28 lah Petrus mulai mengakui Yesus sebagai sang Mesias, anak Allah.

Murid-murid adalah orang-orang yang telah bersama dengan Yesus dan melihat langsung apa yang Yesus lakukan. Ketika mereka mengadakan perjalanan bersama dalam sebuah perahu menyeberangi danau, sebuah badai datang menghadang mereka. Empat dari keduabelas murid Yesus adalah nelayan yang sering menghadapi hal seperti ini sebelumnya, namun mereka tetap takut. Ini artinya badai yang dihadapi mereka bukanlah badai yang ringan. Karena itu, para murid kemudian membangunkan Yesus yang tertidur dan menuduhnya tidak perduli akan badai yang sedang melanda.

Continue reading »

Tagged with:  

On Science & Evolution

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin
Posted (binsar) in Christianity, Theology on February-13-2008

The topic of evolution and anthropology started with the reading of Genesis 1 and note down some possible tensions between the message of this chapter and the general scientific knowledge and theories of the origin, development an essence of universe, the earth, life and especially the human. Herman Bavinck says that we have to chose between the two: “The antithesis cannot be sharper: Adam the image of gorilla and chimpanzee or the image of God.” The question then is, can we develop a worldview in which there is a fruitful dialogue between notions from Christian theological anthropology and from a scientific theory of evolution? What is the relation of science and religion?

Naturalism tries to explain everything that everything happens for a reason. It is not excluding God’s existence, it is only excluding that God relates in such a way to the world of phenomena, that he is the reason beyond all things. Naturalism cannot explain all. There are feelings that cannot be ‘explained away’ (compare this to Anton Houtepen’s emotion theses). Since the phenomena in the world revoke the thoughts of God, they refer back to God.

Continue reading »

Tagged with:  

Renungan Pohon Pengetahuan

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin
Posted (binsar) in Article, Christianity on February-13-2008
Alkisah ada rapat para setan, iblis, jin, kuntilanak, serta para makhluk halus dari seluruh penjuru dunia. Mereka sedang melaksanakan konferensi tahunannya memutuskan cara terbaik untuk menggoda manusia. Setan dari Belanda mengusulkan untuk menggoda manusia dengan kekayaan. Katanya, “Lihat semua negara-negara maju itu, semua menjadi tidak percaya pada Tuhan lagi setelah semua kebutuhan mereka dipenuhi dengan harta berlimpah!” Seorang pakar penggoda manusia dari Amerika Serikat menolak pandangan ini, dia berdalih “Saya rasa tidak ada yang lebih jahat dari manusia yang merasa berkuasa karena mereka pasti akan menyalahgunakan kekuasaannya.” Pandangan inovatif ini cukup diterima oleh akal setan-setan lainnya. Tiba-tiba seorang setan senior berkata, “Saya rasa dua usul sebelumnya memang jitu, tetapi salah satu kunci paling penting dalam dunia goda menggoda adalah dengan memberikan manusia pengetahuan. Dengan pengetahuan mereka akan merasa dapat melakukan segalanya, meraih kekuasaan juga mencari kekayaan, sehingga mereka pasti tidak dapat mengontrol pengetahuan mereka sendiri.”

Cerita pendek di atas menggambarkan rentannya manusia terhadap godaan, terutama godaan untuk mengetahui lebih dan lebih lagi. Kita tentu sering mendengar mengenai dosa Adam memakan buah terlarang dari taman eden. Karena dosanya ini manusia menjadi berdosa dan kesusahan datang menghampiri manusia. Pada mulanya manusia hidup enak dan terjamin di Taman Eden, tetapi akibat memakan buah yang terlarang itu Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden dan harus menjadi petani untuk menyambung hidupnya, serta Hawa mengalami rasa sakit ketika melahirkan.

Continue reading »

Tagged with:  

The Scripture

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin
Posted (binsar) in Christianity, Theology on February-13-2008
The scripture is the message about God. It is not of God because it is actually a story about God. It is a story telling about the relation between God and human. It tells the story of relation and confession about God rather than a precise historical event. Relation has something to do with love and events. The event of God’s revelation that took place in the past must be told to the next generations.

One cannot make a stress on different relation, objectivities, and events. It is far more complicated than talking about the other. It is also not more than an information of God, telling about God in such a way that He Himself present to us. Therefore, there has to be truth, not in a scientific way, but that it is really happens. However, the truth as such does not mean that the Bible is book of ethics or some sort of a historical book. The Bible is not the book of ethics. Ethics and religion is not the same. Looking at the Bible as a book of ethic is a reduction of the meaning of the Bible itself. The Bible must be read precisely the same way with how the first congregation read the bible, which is the paradigm of story telling about the mighty acts of God.

Continue reading »

Tagged with:  
Posted (binsar) in Article, Christianity, Opinion on February-9-2008

This cover of Tempo Magazine edition 4-10 February 2008 depicts the late former president Soeharto having dinner with his six children in the same composition as Da Vinci’s painting. Apparently there’s a Angkatan Muda Pemuda Kristen (The Alliance of Christian Students and Youths) group that did not agree with the intention of the magazine. They thought that the cover is a blasphemous act against Christian symbols that was originally potrayed by Leonardo da Vinci in this Last Supper picture. The group demanded that Tempo shall publicly apologize and asked the Press Council to punish the magazine. Marselius Simarmata, a spokeperson for the group said, “We want the law enforcers to withdraw copies of the magazine from shelves nation-wide for hurting the Christian and Catholic communities.”

Continue reading »

Tagged with:  

Faith And Ethnicity

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin

Ethnicity and religion are recognized as an immensely powerful basis of collective identity. However, religion is often – if not say always – excluded from social science on collective identity, also vice versa, church ignored sociology as well. As powerful basis of identity, religion and ethnicity are intertwined. These two factors have been influencing one another, therefore it is important to find what is the primary unifying element the two of them: is it religion or ethnicity.

Three models can be used to explain ethnicity and its relation with religion. First, primordialism and universalism: where ethnicity was a priori category, a primordial feature that identified and defined the social group. Religion was part of the identity. It is deep within people and it established their ethnic affiliation and identity no matter what the external realities may be. Religion is a stable, conservative, and traditional social force that keeps ethnic group members true to the ordained order of being. Second, circumstantialism/instrumentalism and particularism: where ethnicity is a variable that depends upon particular circumstances and interactions. People define ethnic identity themselves in response to unique interests, goals, and agendas. Ethnic identity may change as well when interests change. Ethnic groups is not a fixed things, they are formed without shape and content. It is a dynamic process, not a stable given. Religion is not a cause of identity. It is an aspect of the social system. The last one tries to combine them dialectically, which is constructivism: where in the constructivist approach there are two facets to expressions of ethnicity: 1. the primordial: ethnic identity is expressed in terms of cultural features which are said to be ancient and perceived to be a priori charactheristics by which its members define the group in distinction to other groups. 2. circumstantial: an ethnic identity is expressed in varying intensity through the interactions of the group and its members with neighboring groups as individuals are mobilized in response to issues which focus group in opposition.

Continue reading »

Tagged with:  

Posted by binsar on 04 Dec 2007 at 10:09 am | Tagged as: Article, Christianity, Reflection

Tulisan berikut ini saya dedikasikan untuk seorang teman yang sedang bergumul dengan vonis dokter terhadap ayahnya. Dokter mengatakan bahwa usia ayahnya tinggal enam bulan lagi karena sakit berat yang dideritanya. Keluarga sedang mempersiapkan diri untuk menyampaikan berita ini kepada sang ayah. Hal ini menjadi pergumulan doa dan pikiran saya, dan karena itu mungkin saya bisa sedikit memberi dorongan moral melalui tulisan saya ini.

Elisabeth Kübler-Ross menulis sebuah buku berjudul “On Death and Dying” (sudah diterjemahkan oleh Gramedia) – sebuah tulisan yang mempelajari reaksi orang-orang yang menghadapi tahap-tahap terakhir dalam hidup mereka. Studinya ini diambil dari penelitian atas 200 orang pasien yang terminally ill. Lima tahap ini, sejak itu, telah menjadi tolok ukur pertolongan yang akan diberikan bagi mereka yang melalui masalah serupa.

Continue reading »

Tagged with:  

Menjadi Pendeta Dan Teolog

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin

Posted by binsar on 02 Dec 2007 at 07:16 am | Tagged as: Christianity, Opinion

Pertama ijinkanlah saya mengucapkan selamat buat sahabat, saudara, dan kolega saya Hendra Setia Prasadja yang ditahbis ke dalam jabatan pendeta di GKI pada hari ini. Hendra adalah seorang yang selalu berbagi suka dan duka dengan saya di masa perkuliahan dulu. Bersama Henry (vikaris GPIB) dan Ray (Penatua khusus GKI), kami bahkan memberi nama yang cenderung eksklusif bagi diri kami karena kedekatan yang tidak disengaja. Karena itu saya merasa sangat senang ketika Hendra mengabarkan berita penahbisannya dan meminta saya untuk menyumbangkan sebuah tulisan untuk buku acara hari bersejarahnya ini.

Belakangan ini banyak pertanyaan yang diajukan untuk menggugat teologi STT Jakarta yang katanya ‘liberal’. Dalam perbincangan dengan rekan mahasiswa, beberapa mengeluhkan bahwa mereka menjadi semakin jarang beribadah semenjak masuk STT Jakarta. Hati mereka menjadi guncang ketika sepertinya harus menentukan apakah mereka akan menjadi teolog atau pendeta. Entah pilihan ini sedang jadi trend atau bukan, kebimbangan ini dirasakan justru sesudah masuk STT. “Toh, STT Jakarta kan berfungsi melahirkan teolog, bukan pendeta” kata teman saya ini. Sepertinya STT Jakarta berfungsi mencetak pemikir-pemikir tangguh dalam bidang teologi (baca: teolog), dan gerejalah yang mencetak pendeta.

Pameo yang berkembang kemudian sepertinya teologi dan pembelajaran menjadi pendeta adalah berbeda. Bahkan lebih jauh lagi, sekarang banyak pemikiran bahwa seseorang bisa belajar teologi agama tertentu tanpa mengimaninya. Teologi adalah ilmu, jadi kita tidak perlu menjadi seorang yang percaya untuk dapat mempelajarinya. Saya berpikir bahwa ini bisa menjadi topik yang baik untuk ditulis untuk memberikan kesadaran akan pilihan-pilihan yang ada di dalam berteologi.  Pertanyaan utamanya adalah apakah teologi dan iman bisa dipisahkan? Ini adalah sebuah perdebatan sepanjang masa yang masih hangat sampai saat ini.

Continue reading »

Tagged with:  

Dear Friend,

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin

Posted by binsar on 06 Nov 2007 at 12:04 am | Tagged as: Bible Study, Christianity

I am posting my email to a friend here. She asked me some questions about Christianity and I think her questions are really genuine, important, and worth to share here. I will not put her name here, instead, I will post my email to her as an answer to her questions.

Dear friend (…..)

I have to apologize for such a late response, but I have been very busy with life lately and I really don’t want to answer your serious questions half heartedly. Now I am ready for your questions, and even more questions hahaha.. please don’t take this as a signal that I will not respond to you in the future. I will definitely answer you quicker than this one. I promise you that! hey, how do you know so much Indonesian? Who taught you that???

Continue reading »

Tagged with:  

Doa Pagi ‘mak Sin

On 08/06/2010, in Uncategorized, by admin

Posted by binsar on 15 Nov 2007 at 03:04 pm | Tagged as: Christianity, Reflection

– Cerita refleksi pengalaman Praktek di Panti Wreda Hanna, Jogyakarta

Pukul 03.17. Di tengah heningnya malam dan sunyinya suasana di Jogyakarta, suara langkah kaki suster yang membawakan air panas jatah mandi mulai terdengar.

Seorang suster masuk, sambil berbicara di telingaku, “Ayo Mak Sin… sudah pagi, airnya tak taruhke di kamar mandi ya….”

Ah… sudah pagi rupanya……,pikirku.

Tadi malam aku juga tidak bisa nyenyak tidurnya seperti malam-malam sebelumnya. Entah kenapa sekarang aku malah sering terbangun di tengah malam. Aku segera bangkit dari tempat tidurku. Kulihat Ibu Haryati masih tertidur. Biarkanlah, toh dia baru saja sembuh dari sakitnya. Ibu Sediani juga masih bermimpi rupanya. Lho, si Sum kemana?

Aku segera bergerak ke kamar mandi. Lebih baik mandi pagi-pagi supaya nanti tidak terlambat ikut ibadah, pikirku.

Selagi berjalan ke kamar mandi kulihat si Sum sudah berada di aula, tempat ibadah pagi.

Lho, ngapain dia di situ? Dasar edan, pagi-pagi kok sudah ‘mberesi bangku. Apa dia mau berebut menyusun bangku dengan Rika? Dasar sableng, pendatang baru tapi kerjanya sudah bikin ribut terus. Kerjanya kok dengki dan iri terus. Ah sudahlah… aku mau mandi saja….

………………

Nah kalau sudah mandi kan bisa seger begini. Yang lain di luar kelihatannya sudah bangun semua. Yang di kamar bagaimana ya.. Oh, Ibu Haryati sudah bangun rupanya. Ibu Sediani juga sudah ‘mberesin tempat tidurnya. Oh iya, aku mau berdoa pagi dulu. Hampir lali aku.

Continue reading »

Tagged with: